Dicovidkan? Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ini Bongkar Faktanya

Reporter: Ardana |
Editor:Ardana |
Senin 26-07-2021,18:01 WIB |


Seorang dokter untuk pemeriksaan pasien berdasarkan dua patokan|Sammy-Wiliiams|Pixabay

Jurnalhits.com – Istilah ‘dicovidkan’ sering terdengar apabila jika ada orang yang sakit di tengah pandemi ini akan disebut kena Covid-19. Banyak kabar beredar seseorang yang sakit ringan jika di swab hasilnya akan positif Covid-19.

Dokter RA Adaninggar,dr,SpPD meluruskan informasi tersebut dan mengklarifikasi istilah ‘dicovidkan’, melalui akun instagramnya, pada Jumat, 23 Juli 2021.

"Saya di sini akan menjelaskan dari sisi ilmu kedokteran dan medis karena dari ilmu kami, tidak ada yang namanya “Dicovidkan”, yang ada adalah diagnosis banding di mana pada era pandemi sekarang Covid harus masuk sebagai salah satu kemungkinan diagnosis penyakit infeksi" tulisnya.

dr RA Adaninggar,dr,SpPD, menjelaskan gejala Covid-19 tidak ada yang spesifik di setiap pasien. Artinya sangat tipis perbedaannya dengan penyakit lain.

BACA JUGA:Pedoman Baru Kemenkes Pasien Covid-19 Bisa Dinyatakan Sembuh

“Gejala Covid-19 tidak ada yang spesifik, sebagian besar merupakan kumpulan gejala flu. Gejala flu di era pandemi, salah satu kemungkinan diagnosis adalah Covid-19,” sambung dr Adaninggar.

Diagnosis yang digunakan oleh seorang dokter untuk pemeriksaan pasien berdasarkan dua patokan.

Pertama, penggalian informasi riwayat penyakit pasien serta riwayat kontak erat, sedangkan kedua pemeriksaan penunjang.

“Kadang infeksi Covid-19 bisa terjadi pada orang-orang yang sudah memiliki penyakit kronis sebelumnya,” ungkapnya.

BACA JUGA:WHO Belum Merekomendasikan Pemakaian Vaksin Beda Merek Dosis 1 dan Dosis 2

Ditambahkan, penyakit kronis tidak akan mengalami perburukan kondisi jika tidak terkena infeksi.

“Tidak akan didiagnosis Covid”, tegasnya.

Apabila hasil tes negatif bukan berarti bisa menyingkirkan diagnosis Covid-19. Pasalnya ada tingkat akurasi alat sehingga bila terjadi pada orang-orang yang memiliki gejala atau riwayat kontak erat.

Interpretasi hasil negatif harus sangat hati-hati dan dibutuhkan langkah-langkah berikutnya untuk meningkatkan keakuratan sensitivitas diagnosis. 

Sumber :

Berita Populer