Dicovidkan? Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ini Bongkar Faktanya


Seorang dokter untuk pemeriksaan pasien berdasarkan dua patokan|Sammy-Wiliiams|Pixabay

Jurnalhits.com – Istilah ‘dicovidkan’ sering terdengar apabila jika ada orang yang sakit di tengah pandemi ini akan disebut kena Covid-19. Banyak kabar beredar seseorang yang sakit ringan jika di swab hasilnya akan positif Covid-19.

Dokter RA Adaninggar,dr,SpPD meluruskan informasi tersebut dan mengklarifikasi istilah ‘dicovidkan’, melalui akun instagramnya, pada Jumat, 23 Juli 2021.

"Saya di sini akan menjelaskan dari sisi ilmu kedokteran dan medis karena dari ilmu kami, tidak ada yang namanya “Dicovidkan”, yang ada adalah diagnosis banding di mana pada era pandemi sekarang Covid harus masuk sebagai salah satu kemungkinan diagnosis penyakit infeksi" tulisnya.

dr RA Adaninggar,dr,SpPD, menjelaskan gejala Covid-19 tidak ada yang spesifik di setiap pasien. Artinya sangat tipis perbedaannya dengan penyakit lain.

BACA JUGA:Pedoman Baru Kemenkes Pasien Covid-19 Bisa Dinyatakan Sembuh

“Gejala Covid-19 tidak ada yang spesifik, sebagian besar merupakan kumpulan gejala flu. Gejala flu di era pandemi, salah satu kemungkinan diagnosis adalah Covid-19,” sambung dr Adaninggar.

Diagnosis yang digunakan oleh seorang dokter untuk pemeriksaan pasien berdasarkan dua patokan.

Pertama, penggalian informasi riwayat penyakit pasien serta riwayat kontak erat, sedangkan kedua pemeriksaan penunjang.

“Kadang infeksi Covid-19 bisa terjadi pada orang-orang yang sudah memiliki penyakit kronis sebelumnya,” ungkapnya.

BACA JUGA:WHO Belum Merekomendasikan Pemakaian Vaksin Beda Merek Dosis 1 dan Dosis 2

Ditambahkan, penyakit kronis tidak akan mengalami perburukan kondisi jika tidak terkena infeksi.

“Tidak akan didiagnosis Covid”, tegasnya.

Apabila hasil tes negatif bukan berarti bisa menyingkirkan diagnosis Covid-19. Pasalnya ada tingkat akurasi alat sehingga bila terjadi pada orang-orang yang memiliki gejala atau riwayat kontak erat.

Interpretasi hasil negatif harus sangat hati-hati dan dibutuhkan langkah-langkah berikutnya untuk meningkatkan keakuratan sensitivitas diagnosis. 

Sumber:

BERITA TERKAIT

Cegah Varian Delta CDC Kembali Rekomendasikan Penggunaan Masker untuk Seluruh Orang

Sabtu / 31-07-2021,15:38 WIB

CDC lembaga Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merilis pedoman baru untuk semua warga tetap menggunakan masker di dalam ruangan.

Cegah Varian Delta CDC Kembali Rekomendasikan Penggunaan Masker untuk Seluruh Orang

Resep Perawatan Perhiasan Imitasi Tetap Kinclong

Sabtu / 31-07-2021,10:38 WIB

Supaya kemilau perhiasan imitasi tetap terjaga berikut resep perawatannya yang sederhana dan bisa sobat JH lakukan sendiri dirumah.

Resep Perawatan Perhiasan Imitasi Tetap Kinclong

Tren Kasus Menurun, 5 Rumah Sakit di Kota Surabaya Masih Dipenuhi Pasien Covid-19

Kamis / 29-07-2021,09:01 WIB

Tren kasus penyebaran Covid-19 secara nasional mulai menurun selama beberapa hari terakhir.

Tren Kasus Menurun, 5 Rumah Sakit di Kota Surabaya Masih Dipenuhi Pasien Covid-19

Awas! Jangan Abaikan Pentingnya Setel Klep Sepeda Motor

Selasa / 27-07-2021,23:03 WIB

Banyak pengguna sepeda motor kurang paham atau bahkan mengabaikan soal fungsi setel klep/valve

Awas! Jangan Abaikan Pentingnya Setel Klep Sepeda Motor

Dicovidkan? Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ini Bongkar Faktanya

Senin / 26-07-2021,18:01 WIB

Istilah ‘dicovidkan’ sering terdengar apabila jika ada orang yang sakit di tengah pandemi ini akan disebut kena Covid-19

Dicovidkan? Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ini Bongkar Faktanya

PPKM Level 3 dan Level 4, Luhut : Rapatkan Barisan Melawan Varian Delta Supaya Ekonomi Bisa Berjalan

Senin / 26-07-2021,14:02 WIB

Presiden Joko Widodo secara resmi melanjutkan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 dan level 4 yang dimulai dari 26 Juli sampai 2 Agustus

PPKM Level 3 dan Level 4, Luhut : Rapatkan Barisan Melawan Varian Delta Supaya Ekonomi Bisa Berjalan