WHO belum rekomendasikan pencampuran merek vaksin Covid-19|@Sergei-Grin |Pixabay
Jurnalhits.com - Vaksin Covid-19 menjadi salah satu solusi terbaik untuk menekan penyebaran virus Covid-19.
WHO atau organisasi kesehatan dunia menghimbau kepada seluruh masyarakat dunia untuk tidak mencampur merek Vaksin yang digunakan saat vaksinasi kedua.
Soumya Swaminathan selaku Kepala Tim Ilmuwan WHO menjelaskan pencampuran merek vaksin Covid-19 yang berbeda adalah ‘tren berbahaya’ karena belum memiliki bukti soal mencampur vaksin beda merek.
Selain itu belum ada riset pembuktian tentang pencampuran 2 merek vaksin yang berbeda saat vaksinasi dosis 1 dan dosis 2.
BACA JUGA:Ditunda! Kimia Farma Resmi Menunda Vaksin Covid-19 Berbayar Tanpa Batas Waktu Yang Ditentukan
Tujuan vaksinasi untuk menciptakan sistem kekebalan tubuh seseorang untuk mampu mendeteksi bakteri atau virus penyebab infeksi secara cepat.
Lewat program vaksinasi Covid-19 ini diharapkan bisa menurunkan angka penularan virus Corona.
Sekedar diketahui sampai saat ini penerima vaksin di Indonesia dirujuk dari data Kemenkes Repubik Indonesia, dosis 1 sebanyak 39,278,153 orang sedangkan dosis 2 sebanyak 15,685,534 orang.
Lantas bolehkah mecampurkan vaksin beda merek pada dosis 1 dan dosis 2 ?
Oxford University melakukan penelitian masalah pencampuran merek vaksin Covid-19 dan hasilnya adalah dengan mengabungkan dua vaksin yang berbeda merek dapat memberikan perlindungan yang baik bagi tubuh untuk melawan virus corona.
BACA JUGA:Hindari 4 Makanan Ini Pasca Vaksin, Bisa Hambat Khasiat Vaksin
Sampai saat ini, WHO belum merekomendasikan penggunaan vaksin beda merek. Hal senada juga disampaikan oleh dokter spesialis alergi imunologi Iris Rangganis.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keamanan dari pemberian dua vaksin beda merek.